Amsterdamsche Football Club Ajax (
Euronext:
AJAX; juga dikenal dengan nama
Ajax Amsterdam,
AFC Ajax, atau hanya
Ajax (dibaca
A-yaks)) adalah sebuah klub
sepak bola dari
Amsterdam,
Belanda. Klub ini adalah salah satu klub terkuat di Belanda dan juga di
Eropa. Ajax adalah salah satu dari empat klub yang telah memenangi ketiga-tiga gelar utama Eropa setidaknya sekali, masing-masing
Piala Champions (4 kali),
Piala Winners, dan
Piala UEFA. Di kompetisi dalam negeri, Ajax 30 kali menjuarai Liga Belanda (
Eredivisie).
- 30 Eredivisie: 1917-18, 1918-19, 1930-31, 1931-32, 1933-34, 1936-37, 1938-39, 1946-47, 1956-57, 1959-60, 1965-66, 1966-67, 1967-68, 1969-70, 1971-72, 1972-73, 1976-77, 1978-79, 1979-80, 1981-82, 1982-83, 1984-85, 1989-90, 1993-94, 1994-95, 1995-96, 1997-98, 2001-02, 2003-04, 2010-11
- 18 Piala Belanda (KNVB): 1917, 1943, 1961, 1967, 1970, 1971, 1972, 1979, 1983, 1986, 1987, 1993, 1998, 1999, 2002, 2006, 2007, 2010
- 7 Johan Cruijff Shield: 1993, 1994, 1995, 2002, 2005, 2006, 2007
- 2 Piala Interkontinental: 1972, 1995
- 4 Piala Champions: 1971, 1972, 1973, 1995
- 1 Piala Winners: 1987
- 1 Piala UEFA: 1992
- 2 Piala Super Eropa: 1973, 1995
Sejak didirikan pada 1900, Ajax memasuki periode keemasan pada periode 1970-an. Saat masih ditangani Rinus Michels dan diperkuat Dua Belas Rasul-nya, Ajax merajai Eropa dengan menjuarai Liga Champions tiga tahun berturut-turut pada rentang 1971-1973.
Ajax kemudian dikenal dengan sistem pembinaan pemain muda yang handal dan terus melahirkan pemain-pemain berbakat dari dalam maupun luar Belanda. Seakan tiada habisnya, Ajax terus mengekspor para pemain terbaiknya, mulai dari Marco van Basten, Dennis Bergkamp, hingga Patrick Kluivert.
Setelah para pemain muda Ajax kembali mengejutkan Eropa dengan menjuarai Liga Champions 1995, masa keemasan Ajax kembali pudar. Butuh waktu untuk kembali merajai Benua Biru. Tapi, sebagai langkah pertama, Ajax harus merengkuh gelar Eredivisie yang belum lagi didapat sejak musim 2003/04 lalu.
Hingga 28 Agustus 2010.[2]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
[sunting] Dipensiunkan
Sejak
musim 2007–2008, tidak ada pemain menggunakan nomor punggung 14 di tim ini, sejak klub memutuskan untuk mempensiunkan nomor punggun ini untuk menghormati legenda sepak bola
Johan Cruyff. Cruyff sendiri menyatakan bahwa adalah lebih baik, jika pemain terbaik di tim menggunakan seragam bernomor punggung 14. Gelandang
Spanyol Roger García Junyent merupakan pemain terakhir yang mengenakan seragam nomor punggung ini.
[3]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar